SISI KELAM DAN BAHAYANYA BID'AH


Apa itu bid’ah? Banyak definisi bid’ah dari kalangan para ulama, dengan redaksi berbeda-beda tapi muaranya hanya satu. Definisi bid’ah paling pas yaitu dari ulama Imam Asy Syatibi (wafat tahun 790 H) yang mengatakan bahwa bid’ah adalah tata cara baru dalam beragama yang menyerupai ajaran syariat, bertujuan untuk berlebihan dalam beribadah kepada Allah. Dikatakan baru karena tidak ada contohnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Penyerupaan syariatnya diantaranya:
a. mengharuskan diri untuk mengikuti tata cara tertentu
b.tujuan melakukannya untuk berlebihan memuji Allah
Sisi kelam bid’ah, antara lain:

1.Menciptakan bid’ah beresiko menuduh Nabi mengkhianati amanat.
Hubungannya jelas. Disebutkan oleh Imam Malik pernah berkata : “Barangsiapa melakukan bid’ah maka sesungguhnya dia telah menuduh Nabi mengkhianati risalah. Allah telah berfirman :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhoi Islam itu jadi agama bagimu,”(Al-Maidah:3)
Siapa yang telah membawa ajaran tersebut, dialah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
2. Menghidupkan bid’ah berakibat matinya sunnah.
Hal ini disampaikan oleh ulama Hasan bin ‘Athiyah pernah berkata :”Tidaklah suatu kaum menciptakan bid’ah di dalam agama mereka melainkan Allah akan mencabut sunnah yang semisalnya dari dada mereka. Allah tidak akan mengembalikan sunnah itu kepada mereka sampai datangnya hari kiamat.”
Contoh-contoh uraian tersebut banyak terdapat di sekeliling kita. Semisal, membaca surat Yassin pada hari Jum’at telah memusnahkan sunnah Nabi untuk membaca surat al- Kahfi.

3. Bid’ah mengantarkan pada pertumpahan darah.
Imam Abu Qilabah (wafat tahun 104 H) pernah berkata: “Tidaklah setiap seorang melakukan bid’ah melainkan dia akan menghalalkan pedang (untuk membunuh, menumpahkan darah).
Bid’ah dari pemikiran Khawarij yaitu bermudah-mudahan dalam menjatuhkan vonis kafir.

4. Bid’ah lebih dicintai iblis dari pada maksiat.
Menurut Sufyan Ats Tsauri bahwa :” Bid’ah itu lebih dicintai iblis daripada maksiat.” Mengapa? Karena pelaku maksiat mudah untuk ditaubati, sedangkan pelaku bid’ah susah untuk bertaubat. Pelaku bid’ah meyakini bahwa ibadahnya adalah ibadah yang baik.

(di rangkum dari  kajian Ustadz Abdullah Zaen Pimp.Ponpes Tunas Ilmu Purbalingga)

Komentar